Kingdom Hearts - Help Select
Subscribe:

Senin, 15 Agustus 2011

Apa Kata Mereka Tentang Cinta


Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat……
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Cinta sejati ialah kasih Tuhan kepada hambaNya. Kasih murni ialah kasih ibu bapa kepada anaknya. Kasih saudara masa berada. Kasih sahabat masa binasa. Kasih suami isteri sepenanggungan. Kasih orang menaruh harapan
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi kiranya kamu benar mencintainya setulus hati.
Rasa percintaan lebih pahit dari hempedu .Teman percintaan ialah sayu dan pilu, namun demikian, dara dan teruna tetap berpusu-pusu terjerumus ke dalamnya karena dianggap seperti lautan madu - Raja Pedang Deir
Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu.
Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan di dalamnya dan kemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan di dalamnya.
Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam. Cinta kepada diri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.
Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.
Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekadar canang yang gemerincing.
Tak usah sebut pasal cinta jika kamu tidak sebenar-benarnya mengambil kisah. Tak usah bercakap tentang perasaan, jika ia tidak berada di hatimu. Tak usahlah menunjuk ke dada, jika kamu berhasrat melukai hati pasanganmu
Cinta adalah keabadian…dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dialami
Siapapun pandai menghayati cinta tapi tiada semua orang pandai menilai cinta karena cinta bukan objek yg boleh di lihat oleh mata kasar. Sebaliknya cinta hanya dapat ditilik melalui hati dan perasaan.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Cinta ibarat pasu antik, ia sukar ditemui, sukar diperolehi tapi mudah untuk jatuh berderai
Andainya hadirnya cinta sekadar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.
Cinta sesuatu yg mengasyikkan, ia boleh membuat kita hilang kewarasan fikiran. Cinta juga sebenarnya indah jika pandai menghayatinya. Sebaliknya cinta boleh jadi racun jika salah tempat. Apa pun cinta itu buta.
Anyamlah buih-buih di laut demi membuktikan cinta yang suci tanpa menodai keaslian pantai itu.
Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Apa yang buta ialah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa pertimbangan.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengubat cinta karena ia tidak mengerti perjalananan hati naluri.
Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir
Di suatu hari kau datang dan bertanya, apa yang lebih penting padaku : Dirimu atau nyawamu. Dan aku mengatakan nyawaku lebih penting dan kau pun berlalu dengan penuh kekecewaan tanpa pernah kau sadari bahwa kaulah nyawaku itu.
Sesungguhnya kau adalah cinta dan nyawaku dalam hidup ini…
Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri
Bercintalah dengan pelajaran, bertunanglah dengan mengulangkaji, berkahwinlah dengan peperiksaan dan berbulan madulah dengan kejayaan.
Cinta pertama adalah kenangan. Cinta kedua menjadi pengajaran. Dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Lantaran itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu sebaik-baiknya. Agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.
Kecewa bercinta bukan bermakna dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu
Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
Ada cinta yang agung antara hamba dan Tuhannya. Cinta suci antara bunda dan anaknya. Ada cinta rafik yang setia. Ada cinta berahi antara kekasih teruna dara. Ada cinta persaudaraan yang tiada bandingnya. Ada cinta sesama makhluk yang begitu mulia dan cinta dikatakan hampir tidak memilih usia. Ia juga tidak mengira rona bangsa. Tidak ada miskin kaya dalam catatan kamus cinta. Justeru, cinta dikatakan sesuatu yang cukup luar biasa dalam cakerawala hidup setiap jiwa.
Cinta itu apabila kamu bertemu dan membuat pilihan yang tepat
Manusia tidak jatuh ‘ke dalam’ cinta, dan tidak juga keluar ‘dari cinta’. Tapi manusia tumbuh dan besar dalam cinta
Cinta karunia Ilahi mengapa mesti dibenci? Yang harus dibenci dan dihindari ialah kepalsuan, bukan cinta.
Hidup tanpa cinta seperti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar masa, dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu, sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Agung.
“Aku mencintaimu”, sukarkah untuk dilafazkan?
Tidak ada cinta yang tidak cemburu -Pepatah Perancis
Suatu percintaan yang terjalin di antara dua insan itu tiada ada kemesraan atau kemanisannya sekiranya sentiasa membayangi akan kemusnahan, kekecewaan dan kehancuran.
Cintailah orang yang engkau kasihi itu sekadarnya belaka, barangkali dia akan menjadi orang yang kau benci pada suatu hari kelak. Juga bencilah terhadap orang yang kau benci itu sekadarnya belaka barangkali dia akan menjadi orang yang engkau kasihi pada suatu hari nanti.
Menerima cinta dari seseorang secara terburu-buru tanpa usul periksa latar belakangnya akan merugikan karena cendawan yang tumbuh melata jika terus dimakan dikhuatiri beracun.
Tidah perlu diratapi perpisahan dan kegagalan bercinta karena hakikatnya jodoh itu bukan ditangan manusia. Atas kasih sayang Tuhan kau dan dia bertemu dan atas limpahan kasihNya jua kau dan dia dipisahkan bersama hikmah yg tersembunyi. Pernahkah kau terfikir kebesaranNya itu?
Cinta itu adalah api yang dingin. Siapa yang mendekatinya tidak akan terbakar tetapi tertangkap ke dalamnya.
Cinta itu tidak menjanjikan sebuah rumah tangga aman damai, tetapi penerimaan dan tanggungjawab adalah asas utama kebahagiaan rumah tangga. Cinta hanya sebuah keindahan perasaan. Cinta akan bertukar menjadi tanggung jawab apabila terbinanya sebuah rumah tangga.
Janganlah menggigil kedinginan karena hilangnya cinta .Tetapi menggigillah dengan kedinginan karena tiada lagi ada rasa.\
Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
Berkasih sayang adalah suatu akhlak yang mulia. Oleh karena itu semai dan peliharalah rasa kasih sayang dan cinta terhadap sesama insan, lebih-lebih lagi kepada Allah SWT karena Allah sangat mengasihi hambaNya lebih dari pada seorang ibu mengasihi anaknya.
Cinta ia tetap hadir, ia datang bukan dengan nafsu atau keinginan tetapi kepasrahan tentang yang mutlak, itulah cinta terulung.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tidak perlu gembira pada kelahiran cinta pertama. Juga tak perlu menangis di awal kegagalan karena kekeliruan saat pertemuan dan perpisahan. Kebahagiaan tidak semestinya kekal abadi.
Pergaulan dan cinta di antara lelaki dan perempuan pada hari ini diibaratkan seperti minyak dengan api, apabila tersentuh maka maraklah ia.
Cinta adalah sebuah telaga yang tiada dasarnya
Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggap dahulu cinta itu derita dan cita -cita itu cahaya. Sebelum mendekati arti cinta, mengertilah dahulu arti cita-cita dan sebelum mengenal cinta, kenallah dahulu cita-cita.
Cinta yang terselit kedustaan ibarat kehidupan yang bercampur dengan penghinaan.
Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, ghairah, romantika dan masih tetap menghargainya.
Cinta lebih mudah mekar di hati yang sedang dilanda kecewa. Cinta seperti ini adalah cinta yang mengharapkan belas kasihan, sebab itu bila sepi telah punah maka cinta juga akan turut terbang.
Bukan dikatakan cinta apabila semata-mata untuk memiliki sepenuhnya. Tetapi cinta itu ialah perkongsian di dalam kecenderungan dan kegemaran serta perasaan bahwa diri orang yang anda cintai itu tidak kurang pentingnya dari anda.
Hanya ada satu pelita yang dapat kita pegang dan sentiasa menyala di mana-mana, yang tetap akan menerangi tempat-tempat yang jauh seperti menerangi tempat kita sendiri, yaitu rasa cinta dan kasih sayang pada segala yang bernyawa- Innayan Khan
Manusia merasa kesepian dari cinta karena mereka kerap hanya membangun dinding, bukannya jembatan kasih sayang.
Cinta yang dikaitkan dengan kepentingan pribadi akan berubah menjadi putus asa.
Dalam precintan, janganlah kamu kesali perpisahan tetapi kesalilah pertemuan karena tanpa pertemuan tidak ada perpisahan.
Kamu tidak akan mati karena cinta, tetapi cinta cukup meracuni hidup kamu
Kawinilah orang yang lebih mencintai diri kita daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada mengawini orang yang kita cintai tetapi tidak mencintai diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.
Hiduplah dengan cinta! Tetapi bukan berarti cinta buta. Kita dapat mencintai hidup dengan lebih baik, yaitu cintailah sekelilingmu, baik yang ada diluar dirimu atau didalam dirimu.
Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata-mata.
Rasa cinta itu jika dipupuk ke arah sinar yang lurus akan membawa pengekalan abadi.
Selagi usia di kandung badan . Selagi jiwa merantai hati
Bibir tidak perlu berkata , bila hati sudah bersuara nada cinta dan rindu.
Cinta adalah penyakit manakala perasaan adalah kumannya. Perkawinan pula merupakan ubat penawarnya.
Ibaratkanlah kehilangan cinta itu umpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.
Apabila cinta tidak diajarkan di rumah, hampir tidak masuk akal untuk mempelajarinya di mana pun.
Cinta tidak selalu bersama jodoh tapi jodoh selalu bersama cinta.
Kata pujangga, cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa sadar.
Hidup kalau tak memakai cinta tak ubahnya seperti bumi kehilangan matahari -Aswir
Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Lelaki itu prosa alam, perempuan sajaknya. Cinta itu lagu dan perkawinan orkestranya -Pepatah Denmark
Cinta menaklukkan segala-galanya. Cinta dapat mengubah pondok kayu menjadi istana emas
Barangsiapa yang belum pernah jatuh cinta, ia telah membangunkan langit di atas bumi -Pujangga Barat
Cinta tidak mempunyai umur, ia senantiasa memudakan dirinya
Cinta menekan pertimbangan, memandang ringan bahaya dan cinta memandang enteng akan kematian
Cinta tidak mempunyai undang-undang
Cinta pandang pertama adalah cinta yang akan kekal abadi
Cinta lebih tua daripada alam ini karena alam ini dijadikan Allah atas dasar cinta –Muttanabi
Manusia yang dibakar api cinta dapat melihat di dalam gelap -Peribahasa Mexico
Cinta ialah penyakit -Taufiq Al-Hakim
Cinta yang tak berbalas itu bagaikan layang-layang putus talinya.
Kehidupan ini seumpama bunga, maka cinta adalah madunya -Hamka
Tiada kasih yang lebih manis daripada kasih cinta. Tiada kasih yang lebih ngeri dari putus cinta
Cinta monyet ialah cinta keanak-anakan. Cinta palsu adalah sekadar basa-basi. Cinta materialistik merosakkan jiwa. Cinta sejati ialah cinta yang akan menghasilkan cita-cita yang luhur dan abadi.
Cinta adalah penyakit dan perkawinan ialah sehat. Sakit dan sehat tidak bertemu.
Cinta itu tidak buta tetapi ia tidak melihat -Pepatah Jerman
Cinta boleh tumbuh dalam madu dan racun
Orang yang menulis surat cinta itu kurus dan orang yang membacanya gemuk -Pepatah Belanda
Keburukan dapat disembunyikan apabila timbulnya rasa cinta -Pepatah Greek
Hidup tanpa cinta ibarat taman tidak berbunga -Pepatah Inggeris
Yang termanis daripada yang manis di dunia ini ialah pujian kekasih yang terlontar daripada rasa cintanya.
Seseorang yang pernah mengalami kegagalan dalam percintaan, maka dia akan melihat kebahagiaan itu laksana melihat pelangi. Tidak pernah pelangi itu berada di atas kepalanya. Selamanya dia melihat pelangi itu berada di atas kepala orang lain.
Wahai Saudaraku
Apapun kata mereka, cinta adalah nikmat terindah dari Dzat Pemilik Cinta ialah Allah SWT. Syukurilah ia, niscaya Dia akan senantiasa menambah rasa cinta itu di hati kita. Sehingga kita akan hidup dalam cinta sejati bersamNya dimanapun kita berada.

Dosa Itu Apa Sich.....???

Spesial buat saya sendiri

Maaf, sorry, afwan katsiir, asiif jiddan atau apalah……… dah lama tidak menjumpai Saudara/i yg tetap tegar di jalan dakwah. Soalnya sibuk ngrancang pabrik Solar Cells. Mhn do’anya ya……! Apa kabar dakwah hari ini? Masih istiqomah kan? Alhamdulillah, semoga kita semua senantiasa dalam Rahmat dan RidhoNya, aamiiin…..
Mungkin Saudara/i kali ini bisa membantu ’saya yg masih belum sadar kalo banyak dosa’

Pernahkah Anda mendengar sebuah pertanyaan yang menantang “Apa itu dosa”??? Mungkin Anda kembali bertanya emang ada yang unik? Memang udah gak asing lagi kata ‘dosa’ di telinga saya. Saya selalu ingat nasihat-nasihat orang tuaku, jangan begini…..jangan begitu…… jangan ini….jangan itu…. karena itu semua dosa.

Kembali ke permasalahan, Apa itu dosa? Membunuh??? Mencuri……??? Judi??? Mabuk??? Main perempuan??? Ato apa lagi….

Yach memang semua itu perbuatan-perbuatan dosa yang gak boleh saya lakuin. Saya sangat ngerti dan paham. Tapi apakah ‘dosa’ cuman yang gitu-gituan aja?? Berarti aman donk saya yang gak pernah mencuri, membunuh, judi, mabuk, zina dll. Betulkah itu??? Apa bisa dikatakan saya gak punya dosa?

Rasul bersabda; “Kebajikan adalah akhlaq yang baik sedangkan dosa adalah segala sesuatu yang menggelisahkan jiwa dan engkau tidak suka jika orang lain mengetahuinya” (HR Muslim) Apa aja….., mulai dari yang paling kecil ampe yang besar. Bertanyalah pada hatimu sendiri setiap melakukan perbuatan, pasti hatimu akan tau mana dosa dan mana kebajikan. Jadi berapa banyak dosa yang saya lakuin tiap jam, tiap hari, tiap minggu, tiap bulan, tiap tahun atau bahkan sepanjang usia saya (dah 25 tahun kurang dikit)???? Tentunya banyak sekali….

Mari kita mengingat kembali pelajaran berhitung, waktu kita masih SD. Kalau saya asumsikan tiap jam saya punya dosa 1, maka dalam sehari semalam saya punya dosa 24. Dalam seminggu 168 dosa, Dalam satu bulan=720 dosa, dalam satu tahun=8760 dosa. Jadi sepanjang usia saya punya dosa sebanyak 8760 x 25 = 219.000. Itu kalau dalam satu jam saya cuman punya dosa 1 kalau 5, 10, 15, 20, 100 atau bahkan lebih, udah berapa banyak dosa saya selama ini? Astaghfirullah, lalu apa yang bisa saya banggakan dengan diri yang penuh dosa ini.????
Tolong katakan padaku;
“Apakakah kamu masih berani bangga diri?”
“Sombong,”
“Angkuh,”
“Takabur,”
“Merasa ‘alim,”
“Merasa suci,”
“Merasa paling…..,”
Yach memang saya harus sadar sesadar-sadarnya, bahwa diri ini banyak dosa. Wahai saudara/i berilah diri ini nasihat, beri diri ini motivasi tuk bertaubat, beri diri ini bimbingan tuk melantunkan istighfar setiap saat.
Katakan pada diri ini, “Rasulullah saja yg maksum (gak punya dosa), tiap hari Beliau senantiasa mengucap istighfar tidak kurang 100 kali.
Trus kamu yg banyak dosa dan maksiat, berapa kali kamu beristighfar?? Sudahkah bibir kamu selalu basah mengucap Astaghfirullah?

Tapi saya agak sedikit punya harapan, kata Ustadz saya Allah itu Maha Pengampun, Maha Penyayang dan Maha penerima tobat. “Sebesar apapun dosa kamu jika kamu mau bertobat, insyaAlllah akan diampuni dan kamu menjadi sosok yang benar-benar bersih”.

Allah berfirman dalam hadis qudsi; “wahai hamba-Ku, sesungguhnya kamu semua selalu berbuat dosa siang dan malam. Sedangkan Aku mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu ” (HR.Muslim)

Saya sangat yakin hal itu,,,, Saya pun teringat nasihat-nasihat Ustadz dalam pengajian, ta’lim, halaqoh dsb. Manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tak punya dosa, tetapi manusia terbaik adalah bila ia punya dosa segera ia bertobat, beristighfar mohon ampun kepadaNya dengan tidak mengulangi lagi perbuatan dosa itu. “Setiap anak adam punya dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang kembali bertaubat”

Yuk tobat,
yuk istighfar,
yuk kembali kepadaNya,

Astaghfirullah
Astaghfirullah
Astaghfirullah
……
Astaghfirullahal ‘azhiim
Astaghfirullahal ‘azhiim
Astaghfirullahal ‘azhiim
…….
Astaghfirullahal ‘azhiim alladzi laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaihi
…….
Allahumma anta robbiy Laa ilaha illa anta,
kholaqtaniy
wa ana ‘abduka
wa ana ‘ala ahdika
wa wa’dika maan statho’tu
a’udzubika min syarri ma shona’tu
Abu u laka bini’matika alayya
wa abu u bidzanbiy
Faghfirliy
Fa innahu laa yaghfiru dzunuba illa anta

Saudara/i
Mohon diingatkan kalau ada
tulisan yang salah,
kurang tepat,
dan menyinggung perasaan
Selamat berjuang
Allahu akbar
….
Dari Saudaramu
yg senantiasa rindu
cinta kasihNya

Hakikat Bersyukur

Kalau kita perhatikan hidup manusia ini dengan teliti, kita akan dapati bahawa manusia ini sedetik pun tidak terlepas dari diuji. Manusia diuji dengan ujian kesusahan ataupun ujian nikmat yang silih berganti datangnya. Kemudian manusia dituntut supaya bersabar dalam zmenerima kesusahan serta bersyukur dalam menerima nikmat. Kalau kedua-dua perkara ini manusia tidak mahu lakukan, Allah SWT ada berfirman di dalam sebuah Hadis Qudsi yang maksudnya:
Kalau Aku uji kamu dengan kesusahan, kamu tidak mahu bersabar, dan kalau Aku uji kamu dengan nikmat, kamu tidak mahu bersyukur, maka nyahlah kamu dari bumi dan langit Allah ini dan pergilah cari Tuhan yang lain.
Jadi, pada hakikatnya, apa sahaja pergolakan dan perubahan yang berlaku dalam hidup manusia ini, ia hanya mempunyai dua sifat atau dua bentuk. Sama ada ia ujian kesusahan atau ujian nikmat. Atas kedua-dua bentuk ujian ini, hati kita perlu menerimanya dengan betul, iaitu bersabar apabila menerima kesusahan dan bersyukur apabila dikurniakan nikmat.
Di antara kedua-dua tuntutan ini, sekali imbas kita lihat, bersabar itu lebih susah dan lebih berat untuk dipraktikkan.Ini kerana dalam bersabar, hati manusia perlu melalui kesusahan, keresahan, tekanan dan penderitaan. Emosi, fikiran dan ketenangan jiwa terganggu. Kebahagiaan hilang. Bersyukur pula, pada sekali imbas, nampak lebih senang dan mudah kerana hati manusia berada dalam keadaan tenang dan gembira; tidak ada tekanan atau penderitaan.
Apakah ini benar? Adakah bersyukur itu lebih mudah dari bersabar? Kalau benar kenapa tidak ramai orang yang mampu bersyukur? Kenapakah orang-orang yang benar-benar bersyukur itu sedikit sekali bilangannya. Kenapakah Allah ada berfirman di dalam Al Quran:
Maksudnya: “Sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (Surah As-Saba’: 13)
Bersyukur itu sebenarnya berperingkat-peringkat. Ramai orang, apabila mendapat nikmat, lantas mereka memuji Allah. Mereka ucapkan ‘Alhamdulillah’. Ini bersyukur cara biasa. Ramai yang boleh bersyukur dengan cara ini. Akan tetapi, kalau setakat ucapan sahaja, ia belum lagi dikira bersyukur yang sebenarnya. Kalau setakat ucapan sahaja, tetapi tuntutantuntutan lain dalam bersyukur itu tidak dilaksanakan, maka ditakuti ucapan ‘Alhamdulillah’ itu hanyalah untuk mempermain- mainkan atau mempersendakan Allah sahaja.
Ramai juga orang, apabila menerima nikmat atau diselamatkan dari bala bencana, lantas mereka memuji Allah dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’. Di samping itu hati mereka benar-benar merasakan Allahlah yang telah memberi mereka nikmat itu, atau Allahlah yang telah menjauhkan mereka dari bala bencana tersebut. Mereka diberi pahala kerana merasakan syukur itu di dalam hati mereka. Ini bersyukur peringkat kedua.
Adapun syukur yang sebenar itu ialah syukur yang diucapkan oleh lidah, yang dirasakan atau ditasdikkah di dalam hati, dan yang dilaksanakan dalam perbuatan. Di samping mengucapkan ‘Alhamdulillah’ dan di samping merasakan di hati bahawa Allahlah yang mengurniakan nikmat tersebut, nikmat itu mesti digunakan atau dikorbankan ke jalan Allah. Inilah hakikat kesyukuran yang sebenarnya.
Kalau kita kaya contohnya, kekayaan itu perlu digunakan ke jalan Allah untuk membantu fakir miskin, untuk jihad fisabilillah dan untuk kemaslahatan umat Islam keseluruhannya. Begitulah juga dengan segala bentuk nikmat Allah yang lain. Semuanya perlu dimanfaatkan ke jalan Allah untuk mendapat keredhaan-Nya.
Firman Allah :
Maksudnya: “Kalau kamu bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku, Aku akan tambah lagi nikmat-nikmat-Ku. Tetapi kalau kamu kufur nikmat, ingatlah sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.” (Surah Ibrahim: 7)
Syukur seperti inilah yang Allah suka dan yang Allah mahu. Dia akan tambah lagi nikmat-Nya, untuk ‘cover’ balik apayang dikorbankan ke jalan Allah itu.
Justeru itu, kita dapati dalam bersyukur itu ada tugas, ada kerja dan ada tanggungjawabnya iaitu kita terpaksa mengguna dan mengorbankan segala nikmat yang Allah kurniakan itu ke jalan Allah. Nikmat Allah itu perlu ditadbir, diurus dan digunakan pada jalan yang betul. Amat mudah bagi manusia lupa diri dan menggunakan nikmat Allah itu kepada jalan yang sia-sia atau lebih berat lagi kepada jalan maksiat. Kalau ini berlaku maka nikmat itu akan bertukar menjadi bala dan mendapat laknat daripada Allah.
Dalam bersabar, kita tidak ada kerja atau tanggungjawab tambahan selain dari menahan perasaan. Tidak ada bahaya menyalahgunakan nikmat kurniaan Tuhan. Apa yang perlu hanyalah menjaga dan mendidik hati supaya dapat menerima ketentuan Allah itu dan berbaik sangka dengan-Nya.
Barulah kita faham kenapa Allah berfirman bahawa sedikit sekali hamba-hamba-Nya yang bersyukur kerana bersyukur itu sendiri bukanlah suatu perkara yang mudah. Bersyukur lebih berat dari bersabar.

Akhlak Yang Sejati

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Tidak aku diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak yang luhur.”
Akhlak ialah tingkah laku, budi pekerti, peribadi, gerak geri dan cara bergaul. Akhlak juga ialah adab dan tata susila. Akhlak ada beberapa peringkat. Ada akhlak kepada Tuhan. Ada akhlak sesama manusia. Ada akhlak terhadap makhluk Tuhan yang lain.
Di antara akhlak kita kepada Tuhan termasuklah kita yakin dan beriman kepada-Nya. Kita sabar dan redha di atas segala ketentuan-Nya. Kita menyembah dan bertawakal kepada-Nya dan lain-lain lagi.
Akhlak kita sesama manusia berbagai pula bentuknya. Kita taat dan patuh pada guru dan ibu ayah kita. Kita cinta dan kasihkan mereka. Kita rendahkan diri dan hati kita terhadap mereka. Begitu jugalah akhlak kita terhadap pemimpin. Sesama kawan pula, kita berlapang dada, saling bantu-membantu, nasihat-menasihati dan berkasih sayang. Kita hormati orangorang tua dan kita berbelas kasihan kepada kanak-kanak dan orang-orang yang lebih muda dari kita. Kalau kita membela haiwan pula maka perlulah kita menyediakan tempatnya, makan dan minum secukupnya. Tidak bolehlah kita mendera atau menyakiti haiwan tanpa sebab, kecualilah haiwan yang merbahaya, kita dibolehkan untuk membunuhnya.
Akhlak seseorang itu terbentuk atau terbina disebabkan oleh tiga faktor, iaitu:
  • Oleh tabiat semulajadinya. Lahir sahaja orang itu, tabiatnya sudah berlemah lembut, peramah, pemurah dan sebagainya.
  • Oleh suasana, persekitaran, tempat dia dibesarkan dan oleh puak, suku atau kaumnya. Kalau adat resam kaumnya suka dan pandai menerima tetamu maka dia pun jadi begitu.
  • Yang ditunjangi dan diteraskan oleh iman dan rasa takut serta cinta kepada Tuhan. Inilah akhlak yang sejati.
Akhlak yang bertunjangkan dan berteraskan iman ini tahan diuji dan tahan dicabar. Ia kuat mencengkam peribadi dan jiwa seseorang itu kerana akhlak seperti ini diperolehi melalui mujahadah dan perjuangan. Akhlak yang terhasil dari mujahadah dan yang bertunjangkan iman ini ada pahalanya.
Adapun akhlak yang terhasil dari tabiat semula jadi atau dari suasana dan persekitaran adalah lemah dan tidak tahan dicabar. Kalau dicabar, ia akan terbarai dan musnah. Ia mudah berubah mengikut suasana dan pengaruh luaran. Kalau dijemur dia kering, kalau direndam dia basah. Kalau terdedah kepada budaya lepak, dia akan turut melepak. Kalau terdedah kepada pengaruh “black metal”, maka jadi ‘logam hitam’lah dia.
Sering kita lihat orang yang sewaktu remajanya di kampung, lemah lembut, pandai menghormati orang-orang tua dan selalu melaungkan azan di surau dan masjid. Tetapi sesudah dewasa dan bekerja di kota, dia tidak kisah pula pada orang dan suka pula menyanyi di disko. Ke masjid sudah tidak ada lagi. Ada pula orang yang semasa remajanya liar dan tidak boleh dikawal tetapi berubah menjadi baik walaupun persekitarannya penuh dengan godaan dan pancaroba. Inilah bezanya akhlak yang diperolehi tanpa usaha dan yang diperolehi melalui mujahadah, keinsafan dan keimanan.
Oleh itu, tidak cukup kalau kita lihat umat Islam itu berakhlak. Kita kena tentukan umat Islam itu kuat iman serta takut dan cinta kepada Tuhan. Barulah akhlak yang ada pada mereka itu mencengkam dan termeteri di dalam jiwa dan peribadi mereka. Barulah akhlak itu akhlak yang sejati yang menjadi darah daging dan tidak mudah luntur dan berubah dalam suasana apa sekali pun. Dalam senang mereka berakhlak. Dalam susah pun mereka berakhlak. Tidak ada kuasa mereka berakhlak. Bila ada kuasa pun mereka berakhlak. Bila miskin mereka berakhlak. Sudah kaya-raya pun mereka berakhlak. Di khalayak ramai mereka berakhlak, bila bersendiri pun mereka berakhlak.
Di Malaysia mereka berakhlak, bila berada di London atau di Moscow pun mereka berakhlak. Kerana berakhlak itu bukan mengikut keadaan, tempat atau musim. Di mana pun dan dalam keadaan apa sekali pun kita wajib berakhlak. Dengan kekuatan akhlak yang berteraskan iman ini, barulah akan terpancar akhlak Islamiah yang boleh dilihat oleh semua orang. Akhlak itu ibarat bunga. Semua manusia dan bangsa sukakannya. Ia bersifat sejagat. Tidak payah banyak cakap, akhlak yang murni dan luhur itu adalah satu bentuk dakwah yang sangat berkesan.
Tidak ramai orang kafir memeluk agama Islam kerana ilmu Islam itu sendiri atau kerana sebab-sebab yang lain. Yang ramai memeluk Islam ialah kerana melihat akhlak dan cara hidup umat Islam yang cantik, indah dan murni. Akhlak dan cara hidup umat Islam ialah dakwah yang paling berkesan. Pada zaman awal Islam ramai kaum musyrik dan Yahudi memeluk Islam hanya kerana melihat akhlak Rasulullah SAW yang sangat mulia lagi terpuji.
Bencinya dan buruk sangka orang kafir terhadap Islam dan enggannya mereka memeluk agama Islam banyak disebabkan oleh akhlak umat Islam yang buruk, kasar, ganas, kotor, jahat dan menjijikkan. Inilah dia umat Islam yang secara sedar atau tidak sedar, secara sengaja atau tidak sengaja yang mengkhianati agama Islam.

Minggu, 14 Agustus 2011

Amalan Islam yang Dilupakan

Islam itu dagang dan akan kembali dagang. Islam itu datangnya membawa perbezaan dan kalau Islam itu diamalkan kembali, ia juga akan membawa perbezaan. Islam itu lain pada yang lain. Ketika awalnya dahulu, Islam itu terpinggir, jauh tersisih dari cara hidup orang-orang Arab jahiliah. Di akhir zaman juga ia terpinggir. Cara hidup Islam yang sebenar jauh tersisih dari cara hidup umat Islam di zaman jahiliah moden ini.
Al-Quran itu dinamakan juga Al Furqan atau “yang membedakan”. Siapa yang mengamalkan Al Quran, maka cara hidupnya akan berbeza dengan orang yang tidak mengamalkan Al Quran. Siapa yang banyak meninggalkan ajaran Al Quran, maka Islamnya tidak syumul.
Sendi-sendi kehidupan umat Islam kini sudah terlalu banyak yang rosak. Sudah tidak kelihatan lagi ciri-ciri dan amalan Islam di dalam kehidupan umat Islam. Banyak dari amalan-amalan Islam telah dilupa dan ditinggalkan. Ia telah digantikan dengan amalan-amalan yang ditiru, dicedok dan diciplak dari amalan para penjajah, orang-orang Barat, Yahudi dan Nasrani.
Di zaman Rasulullah SAW dan para sahabat, kalau diibaratkan ilmu Islam itu ada sepuluh, amalan umat Islam ketika itu juga ada sepuluh. Sebab itu Islam ketika itu syumul dan terlaksana di semua bidang kehidupan. Pada zaman selepas tabit tabiin, ilmu Islam tetap ada sepuluh tetapi amalannya sudah kurang menjadi sembilan. Ketika itu, Islam masih lagi kelihatan syumul. Pada zaman tiga ratus tahun hingga membawa kepada tujuh ratus tahun umur Islam, iaitu di kala mana empayar Islam masih wujud, amalan Islam terus berkurangan walaupun ilmunya tetap sepuluh.
Pada era selepas tujuh ratus tahun hingga sekarang ini iaitu di kala mana empayar Islam telah runtuh dan umat Islam mula dijajah oleh kuasa-kuasa Barat, semakin banyak amalan dan cara hidup Islam ditinggalkan dan diganti dengan amalan-amalan dan cara hidup penjajah. Sekarang ini, tidak salah kalau kita anggarkan bahawa nisbah amalan Islam hanya tinggal satu walhal ilmunya tetap sepuluh, sama seperti di zaman Rasulullah SAW dahulu. Ilmu Islam tidak rosak. Ilmu Islam tidak berkurangan. Ilmu Islam tidak susut. Yang menjadi kurang, yang rosak dan yang susut ialah amalannya yang sudah banyak ditinggal dan dilupakan oleh umat Islam. Maka terbuktilah kebenaran firman Allah yang berbunyi:
Maksudnya: “Dan sekali-kali tidak akan redha kaum Yahudi dan Nasrani itu kepada engkau ya Muhammad selagi kamu tidak mengikut cara hidup mereka.” (Surah Al-Baqarah: 120)
Amalan yang tinggal di waktu ini hanyalah apa yang termaktub di dalam rukun Islam. Itu pun kerana ianya dijadikan rukun. Kalau tidak, mungkin amalan-amalan tersebut dilupakan juga. Amalan-amalan yang menjadi rukun ini, kalau tidak diyakini dan diamalkan, maka akan terjejas keimanan. Justeru itu, masih ada umat Islam yang bersolat walaupun ramai sudah tidak bersolat atau tidak tahu bagaimana hendak bersolat. Masih ada umat Islam yang berpuasa di bulan Ramadhan. Masih ada umat Islam yang membayar zakat dan masih ada yang menunaikan haji. Amalan-amalan yang lain yang tidak merupakan rukun, hampir kesemuanya sudah lenyap ditelan zaman.
Itu sebab Islam di zaman ini tidak syumul lagi. Itu sebab orang Islam tidak banyak bezanya dengan orang bukan Islam sama ada lahir mahupun batinnya. Itu sebab umat Islam sudah hilang identiti mereka. Kecantikan dan keindahan Islam sudah tidak dapat dilihat lagi. Keselamatan dan kesejahteraan yang dijanjikan oleh Islam tidak dapat dirasakan lagi. Umat Islam berpecah-belah. Akhlak dan moral umat Islam runtuh menyapu bumi. Masyarakat umat Islam kucar kacir. Ekonomi umat Islam mundur. Itu sebab juga umat Islam sudah tidak dihormati dan digeruni malahan dikeji dan dihina di seluruh dunia. Kebanyakan umat Islam hari ini hanya Islam pada keyakinan tetapi tidak Islam pada amalan. Lain yang diyakini, lain pula yang diamalkan. Mereka mengaku Islam tetapi cara hidup, cara berfikir dan cara menilai sangat kebaratan.
Bila dikembalikan semula amalan-amalan Islam yang telah ditinggalkan dan dilupakan, masyarakat menjadi huru hara. Banyak mata yang terbeliak. Ramai yang terkejut. Ramai yang terpekik terlolong menuduh songsang dan sesat. Sedih. Umat Islam sendiri sudah tidak kenal Islam. Islam hanya tinggal rukun. Islam pada mereka hanya solat, puasa, zakat dan haji.
Umat Islam sudah lupa berpakaian secara Islam. Mereka sudah lupa itu apa aurat. Mereka sudah lupa makan minum dan bergaul secara Islam. Mereka sudah lupa berekonomi, menjalankan pelajaran dan pendidikan, berkebudayaan, bermasyarakat dan berpolitik secara Islam. Mereka sudah lupa bersahabat dan berjiran secara Islam. Mereka sudah lupa berhibur secara Islam. Mereka sudah lupa tentang had-had dan batas-batas yang ditetapkan oleh Islam.
Apabila ditonjolkan pakaian secara Islam yang menutup aurat, mereka terkejut. Pakaian sunnah berserban mereka tak tahu. Makan cara Islam di dalam talam, makan bergaram dan duduk bersimpuh, mereka rasa pelik. Pada masa yang sama, mereka memandang amalan poligami itu hina walhal ianya adalah satu amalan yang mulia dan merupakan sebahagian dari syariat Islam dan menjadi amalan Rasulullah. Malahan poligami ialah tradisi bagi orang-orang soleh. Tidak pula mereka pandang salah atau hina bila muda mudi bergaul bebas atau berjalan berdua-duaan ke sana ke mari. Dadah, arak, zina dan judi yang berlaku di tengah-tengah masyarakat dipandang ringan dan dianggap sebagai perkara biasa atau sebagai masalah
individu yang orang lain tidak perlu masuk campur.Itu belum lagi diperkatakan tentang berekonomi secara Islam yang menentang penindasan, riba, monopoli dan pembaziran yang sangat berbeza dengan sistem kapitalis yang diamalkan yang hanya mementingkan untung berlipat ganda tanpa mengira halal atau haram. Ataupun soal pelajaran dan pendidikan Islam yang membawa manusia kepada Tuhan dan bukan kepada kebendaan. Atau soal kebudayaan Islam yang membawa kesedaran dan membina kehalusan akhlak manusia dan bukan yang melalaikan, merosakkan akidah, akhlak, moral dan yang menggalakkan pergaulan bebas muda mudi dan penggunaan dadah. Sistem sosial Islam yang berkasih sayang, bertolong bantu, kuat menguatkan, bersatu padu dan penuh dengan kebajikan, kesejahteraan dan keselamatan dan bukan sistem sosial yang menindas dan menekan, hidup cara nafsi-nafsi,
yang kuat timbul yang lemah tenggelam seperti kehidupan haiwan di belantara atau seperti pokok di hutan yang berebut-rebut meninggikan pucuk masing-masing untuk mendapat cahaya matahari. Dan juga sistem pentadbiran Islam yang menyatu-padukan umat, yang adil, yang bebas dari krisis, pilih kasih dan perebutan kuasa, yang melagangkan ketuhanan dan
bukan ideologi ciptaan manusia dan yang mementingkan pembangunan insan dan rohaniah lebih dari pembangunan material. Sudah begitu jauh cara hidup umat Islam kini dari cara hidup Islam yang sebenar. Cara hidup musuh dianggap Islam, cara hidup Islam dimomok dan dikatakan ketinggalan zaman.
Untuk menebus kembali maruah umat Islam yang sudah punah ranah ini, untuk membawa Islam kembali ke mercu kegemilangannya dan untuk menjadikan umat Islam ini pewaris
bagi bumi Allah ini, maka kita perlu tingkatkan amalan Islam kita. Kita perlu hidupkan semula segala amalan-amalan Islam yang telah lama kita tinggalkan dan kita lupakan. Umat
Islam perlu kembali kepada amalan Islam yang sebenar.
Kalaulah amalan Islam kita pada hari ini diibaratkan hanya satu dari sepuluh ilmu Islam yang ada, marilah kita tingkatkan amalan kita itu kepada dua, tiga, empat, lima dan seterusnya setakat mana yang kita mampu. Islam itu ialah iman, ilmu dan amal. Kalau tidak ada ketiga-tiga perkara ini, Islam tidak akan terlaksana. Islam akan hanya menjadi seperti benih yang belum ditanam. Pokoknya tidak ada. Kalau pokok Islam tidak ada, masakan dapat kita nikmati buahnya yang enak, lazat dan manis.Dengan ketiga-tiga perkara ini juga iaitu iman, ilmu dan amal, Islam kita akan bertambah syumul dan bertambah syumul. Di atas kesyumulan inilah letaknya kasih sayang Tuhan. Di atas kesyumulan inilah letaknya nikmat, rahmat dan keampunan Tuhan.
Islam asalnya dagang. Kini cara hidup Islam kembali dagang, ia
terpinggir dan tersisih di zaman jahiliah moden ini.

Sebersit do’a dari seorang sahabat..

Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku…
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah… ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan…
Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta…
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya
Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang saleh
Aamiin
Amiiiin ya robbal alamin…
Sahabat-ku.. indah nian do’a yang engkau lantunkan..
Semoga Allah kan mengabulkan.. amiin ya Allah ya rabbal alamin.. ^_^

Nasihat Kematian

“Dimana saja kemu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa:78)

Saudaraku tercinta…
Kematian adalah sebuah kepastian dan ketentuan dari Allah swt. Semua manusia akan dijemputnya cepat atau lambat, tua atau muda tanpa perkecualian. Kematian menghancurkan semua kelezatan dunia dan menghentikan semua langkah manusia di dunia. Sayangnya, banyak manusia lalai dan mengabaikan kematian.

Abu Darda. ra pernah berpesan, “Apabila anda mengenang orang-orang yang sudah mati, maka anggaplah dirimu salah seorang dari mereka.”

Saudaraku tercinta…
Walaupun kematian adalah rahasia dari Allah swt. Namun Allah swt memberikan tada-tandanya kepada manusia, agar mereka mau sadar dan mempersiapkan diri. Rambut yang mulai beruban, gigi yang mulai rontok, fisik yang semakin melemah dan sakit-sakitan. Tanda-tanda ini sejatinya harus menjadi pelajaran dan nasihat bagi kita.

Ibrahim an-Nakhai pernahberkata, “Jika kami datang ke rumah orang yang meninggal dunia atau mendengar ada orang yang meninggal dunia, maka hal itu membekas pada diri kami hingga berhari-hari. Karena kami tahu akan ada sesuatu (ajal itu akan membawanya ke syurga atau neraka).”
Betapa kuatnya nasihat kematian. Kematian membuat Rasulullah saw selalu melakukan ziarah kubur dan mengingat kematian. “Perbanyak mengingat penghancur kelezatan.” (HR. tirmidzi)

Saudaraku tercinta…
Mengingat kematian akan meningkatkan kesadaran dan jati diri manusia. Mengingat kematian juga akan memberikan dampak positif dalam kehidupan dunia, berupa kelembutan dan kepekaan hati. Dengan dmikian ia cepat tanggap untuk selalu melakukan amal shalih dan meninggalkan kemaksiatan.

Saudaraku tercinta…
Orang yang senantiasa mengingat kematian sesungguhnya adalah orang yang cerdas. Ukuran kecerdasan seseorang dapat dilihat dari sejauh mana ia bertindak secara efektif dan efesien, berbuat untuk kepentingan diri dan orang lain dan memiliki visi dan misi yang jauh ke depan, disamping memiliki pengendalian diri yang kuat. Dengan mengingat kematian, seseorang akan beramal semaksimal mungkin.

Saudaraku tercinta…
Ibnu Umar menceritakan, Rasulullah saw pernah ditanya oleh seorang sahabat dari kalangan Anshor, “Siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia, wahai rasulullah saw?”
Rasulullah saw menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling banyak mempersiapkan diri untuk menjumpainya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas. Mereka pergi dan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akherat.”
(HR. Ibnu Majah)

Abu Bakar As-Shiddiq pernah berkata: “Bersemangatlah meraih kematian, niscaya Allah akan memberikan kepadamu kehidupan.”

Saudaraku tercinta…
Barra bin ‘Azib menceritakan hadits yang panjang riwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang, setelah ia mati.
Seorang mukmin yang akan meninggal dunia akan disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kafan syurga. Lalu datang Malaikat Maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang shalih untuk keluar dari jasadnya. Selanjutnya, ia disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan syurga serta diangkat ke langit. Penduduk langit berupa malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah dan memerintahkan pada malaikat, “Catatlah kitab hambaku ke dalam ‘Illiyin dan kembalikan ke dunia.”
Selanjutnya, dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya. Lalu datanglah dua malaikat yang bertanya, “Siapa Tuahanmu? Apa agamamu? Siapa lelaki yang diutus kepadamu? Siapa yang mengajarimu?” Hamba yang beriman itu dapat menjawab dengan baik. Lalu ia diberi alas berupa syurga, mendapat kenikmatan di kubur, dengan selalu dibukakan pintu syurga, dilapangkan kuburnya dan mendapat teman yang baik, pakaian yang baik dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah amal perbuatannya.


Saudaraku tercinta…
Sebaliknya, ketika orang kafir akan meninggal dunia, datanglah malaikat hitam dengan membawa kain kotor. Selanjutnya, datanglah malaikat maut dan duduk di kepalanya dan memerintahkan ruh yang buruk untuk keluar dari jasadnya. Malaikat maut menarik ruh itu dari jasadnya seperti menarik duri dari kain wol yang basah. Setelah itu, ia ditaruh di kain kotor. Seketika terciumlah bau busuk menyengat. Lalu ia dibawa naik ke langit. Setiap naik ke langit, para malaikat menanyakan ruh yang berbau busuk tersebut. Ruh itu tidak sampai naik ke langit, di mana Allah berada di sana, dan tidak bertemu Allah. Allah memerintahkan untuk mengembalikan ruh itu ke jasadnya dan dicatat dalam kitab Sijjin. Lalu datanglah kedua malaikat mengajukan pertanyaan seperti di atas. Tapi orang kafir itu hanya menjawab, oh… oh… saya tidak tahu, karena tidak mampu menjawab. Setelah itu ia diberi alas berupa neraka serta mendapat siksa kubur. Neraka selalu membuka pintu untuknya. Ia ditemani oleh teman yang berwajah dan berpakaian buruk, aromanya pun tak sedap. Teman itu adalah amal buruknya ketika hidup di dunia.
Saudaraku tercinta…
Marilah kita meresapi kata-kata penuh hikmah dari seorang shalih, Lukman Al-Hakim. ra, beliau mengatakan, “Wahai anakku! Sesungguhnya manusia itu terdiri dari tiga bagian: sepertiga untuk Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga untuk ulat dan cacing. Bagian pertama, yang akan kembali ke Allah adalh ruhnya. Bagian kedua, yang kembali menjadi miliknya sendiri adalah amalnya. Dan bagian ketiga, yang menjadi santapan ulat dan cacing adalah jasadnya.”
Saudaraku tercinta…
Hidup kita yang hanya sebentar ini di dunia, marilah kita mafa’atkan dengan semaksimal mungkin. Bukankah Allah swt menciptakan manusia tidak lain untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Jangan jadikan dunia segala-galanya bagi kita… Ingatlah, kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau saja.

Wallahu ‘alam bi showab.